REPUBLIKA.CO.ID,Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Ankara jika diperlukan akan memberikan reaksi lebih keras terhadap Rezim Zionis Israel. "Turki jika diperlukan akan menunjukkan reaksi lebih keras terhadap Israel," ungkap Erdogan Kamis (22/9) seperti dilaporkan Press TV.
Ia juga mengisyaratkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Turki pasca serangan brutal pasukan komando rezim Tel Aviv terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang mengakibatkan tewasnya sembilan aktivis Turki.
Erdogan menambahkan, serangan brutal Israel terhadap tiga kapal bantuan kemanusiaan yang membawa lebih dari 400 aktivis dari 33 negara dunia di perairan internasional melanggar konvensi internasional.
Perdana menteri Turki ini menyebut Israel anak asuh Barat dan kembali menekankan bahwa Tel Aviv harus meminta maaf kepada Ankara karena brutalitasnya tersebut dan memberikan ganti rugi kepada keluarga korban.
Hubungan Turki dan Israel tegang setelah serangan pasukan komando rezim ilegal ini terhadap kapal Mavi Marmara tahun 2010. Sementara itu, Ankara menuntut Tel Aviv meminta maaf dan memberikan ganti rugi, namun hingga kini petinggi Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut.
sumber: YahooNews
Ia juga mengisyaratkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Turki pasca serangan brutal pasukan komando rezim Tel Aviv terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang mengakibatkan tewasnya sembilan aktivis Turki.
Erdogan menambahkan, serangan brutal Israel terhadap tiga kapal bantuan kemanusiaan yang membawa lebih dari 400 aktivis dari 33 negara dunia di perairan internasional melanggar konvensi internasional.
Perdana menteri Turki ini menyebut Israel anak asuh Barat dan kembali menekankan bahwa Tel Aviv harus meminta maaf kepada Ankara karena brutalitasnya tersebut dan memberikan ganti rugi kepada keluarga korban.
Hubungan Turki dan Israel tegang setelah serangan pasukan komando rezim ilegal ini terhadap kapal Mavi Marmara tahun 2010. Sementara itu, Ankara menuntut Tel Aviv meminta maaf dan memberikan ganti rugi, namun hingga kini petinggi Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut.
sumber: YahooNews
0 komentar:
Post a Comment